Gokil! China Gelar Duel Tinju Robot Humanoid Pertama di Dunia

Mohammad Owen . May 27, 2025

Robot humanoid China adu tinju di ring

Sumber: CGTN

Teknologi.id - Bayangkan adegan dari film Real Steel, dua robot humanoid saling menghantam di atas ring, bertukar pukulan dan tendangan bak petinju profesional. Tapi ini bukan adegan fiksi. Ini nyata, dan terjadi di Hangzhou, China. Negara tirai bambu itu kembali mencuri perhatian dunia dengan menggelar pertandingan tinju robot humanoid pertama di dunia lewat ajang spektakuler bertajuk Mecha Fighting Series.

Baca juga: Micro Robot Super Ringan: Inovasi Teknologi dari Tiongkok yang Siap Mengubah Dunia

Siapakah dalang di balik pertarungan futuristik ini? Adalah Unitree Robotics, perusahaan robotika asal China yang memang sudah dikenal lewat berbagai inovasi di dunia robot. Melalui ajang ini, mereka memamerkan robot humanoid G1 yang mampu melakukan hal-hal luar biasa, bisa berdiri tegak, berjalan, bertinju, menendang, bahkan bangkit sendiri saat jatuh!

Aksi Serius di Atas Ring: Bukan Sekadar Hiburan

Dari video yang beredar luas di media sosial, terlihat dua robot humanoid, dengan headgear warna hitam dan hijau, bertarung dalam duel satu lawan satu yang intens. Bukan cuma adu gaya, mereka benar-benar bertukar pukulan hook, jab, tendangan samping, dan bahkan spinning kick. Pada momen klimaks, robot berheadgear hitam mengunci kemenangan setelah melancarkan pukulan balik telak yang membuat lawannya tumbang.

Yang bikin tambah keren, pertandingan ini disiarkan secara langsung lewat WeChat dan saluran TV nasional CCTV-10, memperlihatkan bahwa ini bukan hanya sekadar pameran teknologi, melainkan pertunjukan yang dikemas serius dan profesional.

Empat tim operator manusia mengendalikan robot-robot ini dalam format pertandingan satu lawan satu maupun grup. Ya, robot-robot ini belum sepenuhnya otonom, tetapi dikendalikan secara real-time oleh manusia. Menurut Chen Xiyun dari Unitree Robotics, refleks operator juga diuji, dan mereka harus cepat membaca situasi dan menggerakkan robot sesuai respon lawan. Ini adalah kolaborasi manusia dan mesin yang saling mengandalkan presisi dan strategi.

Robot G1: Mesin dengan Refleks dan Keseimbangan Manusia

Mari kenalan lebih dalam dengan sang petarung utama: robot G1. Dengan tinggi 1,32 meter, robot ini bukan hanya tampak gagah, tetapi juga dilengkapi sistem keseimbangan dan kontrol gerak yang luar biasa. Ia mampu mengayunkan pukulan, menendang dengan akurasi tinggi, bahkan melakukan recovery movement jika sampai kehilangan keseimbangan dan jatuh.

Yang membuatnya makin mengesankan adalah tingkat fleksibilitas tubuhnya. Gerakannya tidak kaku seperti robot-robot di film lama, melainkan halus dan terkalkulasi. Menurut insinyur Unitree, sebelum pertandingan, setiap robot dilatih secara intensif untuk memastikan bahwa mereka mampu bergerak natural dan mampu bertahan dalam simulasi pertandingan sesungguhnya.

Lebih dari Pertunjukan: Tes Tempur Teknologi Robotika

Foto: CGTN

Meski tampak seperti hiburan, pertandingan ini sebenarnya menjadi uji coba ekstrem untuk performa teknologi robot China. Dengan bertarung di ring, robot-robot ini diuji dalam berbagai aspek, seperti dalam kekuatan fisik, keseimbangan, durabilitas baterai, hingga kemampuan adaptasi terhadap skenario pertempuran yang terus berubah.

Ajang ini membuktikan bahwa China makin serius dalam mengembangkan teknologi robot untuk aplikasi nyata. Dalam dunia militer, misalnya, skenario pertempuran robot mungkin bukan hanya khayalan lagi. Begitu pula dalam bidang industri, hiburan, dan layanan publik. Beberapa waktu lalu, robot humanoid Unitree juga diuji coba sebagai mekanik mobil, menunjukkan bahwa otot besi dan AI bisa menggantikan tangan manusia dalam pekerjaan yang membutuhkan ketelitian.

Baca juga: Thailand Gunakan Robot Polisi Berbasis AI ala 'Robocop' untuk Pengamanan Festival

China Siap Masuki Era Baru Robotika

Dengan adanya Mecha Fighting Series ini, satu hal menjadi jelas: China tidak main-main dalam mengembangkan kecerdasan buatan dan robotika. Mereka tidak hanya membuat robot yang bisa berdiri atau berjalan, tetapi robot yang bisa bertarung, bereaksi, bahkan "berstrategi", meski dengan bantuan manusia.

Pertandingan seperti ini membuka jalan bagi olahraga masa depan. Bayangkan saja, satu dekade dari sekarang kita mungkin akan menonton liga tinju robot profesional seperti halnya UFC atau tinju kelas berat hari ini. Bukan hanya itu, ajang seperti ini juga membuka pintu kolaborasi antara AI, machine learning, dan respons manusia secara real-time.

Unitree telah membuktikan bahwa mereka berada di garis depan revolusi robotika. Dengan gabungan desain canggih, komputasi real-time, dan teknik mekanik kelas tinggi, mereka tidak hanya menciptakan robot, tetapi mereka menciptakan masa depan yang baru.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar