
Teknologi.id – Kabar baik datang dari Badan Pusat Statistik (BPS). Jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat mengalami penurunan pada Maret 2025, menjadi 23,85 juta jiwa atau 8,47% dari total populasi. Penurunan ini memperkuat klaim Presiden Prabowo Subianto soal membaiknya kondisi sosial ekonomi nasional.
Penurunan Kemiskinan Dikonfirmasi BPS
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menjelaskan bahwa angka kemiskinan Maret 2025 menurun sebanyak 200 ribu orang dibandingkan September 2024 (24,05 juta jiwa). Persentasenya juga turun dari 8,57% menjadi 8,47%.
Penurunan sebesar 0,1% memang tampak kecil secara persentase, namun dalam konteks populasi Indonesia, itu berarti ratusan ribu orang berhasil keluar dari garis kemiskinan.
Baca juga: Daftar Kota di Indonesia yang Sudah Bisa Akses Jaringan 5G, Cek Kotamu!
Data Berdasarkan Survei Susenas
Angka ini dihitung berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025, yang dilaksanakan pada Februari 2025. Pendataan dimajukan karena bulan Maret bertepatan dengan Ramadan yang berpotensi memengaruhi pola konsumsi rumah tangga. Dengan demikian, data ini dianggap lebih akurat dan representatif.
Klaim Presiden Prabowo Terbukti
Sebelum rilis resmi ini, Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan bahwa angka kemiskinan dan pengangguran menunjukkan tren penurunan. Dalam video yang diunggah kanal YouTube PSI, Prabowo mengatakan:
"Kepala BPS lapor ke saya angka pengangguran menurun, angka kemiskinan absolut menurun. Ini BPS yang bicara," – Prabowo, 22 Juli 2025.
Kini, data BPS secara resmi membenarkan klaim tersebut, memperlihatkan bahwa program-program pemerintah mulai menunjukkan hasil nyata.
Tren Positif Sejak 2023
Berikut data historis dari BPS:
-
Maret 2023: 25,69 juta orang (9,26%)
-
Maret 2024: 25,22 juta orang (9,03%)
-
September 2024: 24,06 juta orang (8,57%)
-
Maret 2025: 23,85 juta orang (8,47%)
Selama dua tahun terakhir, jumlah penduduk miskin terus menurun hampir 2 juta orang, menandakan arah yang positif dalam pembangunan dan pemerataan ekonomi.
Dampak Positif Bagi Ekonomi Nasional
Penurunan angka kemiskinan mencerminkan keberhasilan berbagai kebijakan:
-
Program bantuan sosial dan subsidi
-
Penciptaan lapangan kerja
-
Pengendalian inflasi dan harga bahan pokok
-
Penguatan sektor UMKM dan digitalisasi ekonomi
Keberhasilan ini juga memperkuat kepercayaan investor, memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki stabilitas ekonomi dan komitmen terhadap kesejahteraan rakyat.
Baca juga: Google Bakal Gabungkan ChromeOS dan Android, Ini Dampaknya!
Tantangan Tetap Ada: Pemerataan dan Keberlanjutan
Meski tren menurun, pemerintah tetap perlu bekerja keras:
-
Fokus pada kelompok rentan dan wilayah tertinggal
-
Dorong inovasi kebijakan ekonomi dan digitalisasi
-
Pastikan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan
Kesimpulan
Rilis BPS terbaru membuktikan bahwa strategi ekonomi nasional mulai membuahkan hasil nyata. Dengan jumlah penduduk miskin menurun menjadi 23,85 juta jiwa, Indonesia menunjukkan kemajuan dalam pengentasan kemiskinan. Hal ini sekaligus mengonfirmasi klaim Presiden Prabowo dan memberi optimisme bahwa ke depan, kesejahteraan masyarakat bisa terus ditingkatkan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ak)
Tinggalkan Komentar